Ukuran Kecil Tapi Multifungsi, Ini Rasanya Pakai ASUS Zenfone 9

Sejak kemunculannya lebih kurang satu bulan yang lalu, ASUS Zenfone 9 menjadi ponsel buah bibir bagi para pecinta gadget tanah air. Bahkan di masa pre-order-nya pun, stok untuk beberapa varian warna ludes terjual. Penulis sendiri salah satu konsumen yang awalnya mengincar unit warna Sunset Red, namun kehabisan dan akhirnya memilih warna Moonlight White. Banderol harga senilai Rp7.999.000, belum termasuk diskon dan cashback, memang membuat Zenfone 9 jadi sangat menggiurkan untuk dimiliki.


sisi depan asus zenfone 9


Setelah lebih kurang dua minggu menggunakan ASUS Zenfone 9, penulis berani untuk bilang jika ponsel ini memanglah ponsel kelas flagship dengan ukuran ringkas terbaik di kelas harganya. Ada beberapa faktor yang membuat penulis bisa mengatakan hal tersebut. Beberapa diantaranya bisa kamu baca di bawah ini ya!

Ringkas, ringan, nyaman digenggam

Memiliki ponsel dengan ukuran yang ringkas dengan bobot yang ringan memang dambaan penulis sejak dahulu. Apalagi saat ini, cukup sulit menemukan ponsel yang ringan dan ringkas berkat gempuran tren ponsel berlayar besar lebih dari 6,5 inci. ASUS Zenfone 9 seakan menjadi oasis di tengah gurun, hadir dengan ukuran yang ringkas, bobot yang ringan, namun tetap mempertahankan aspek-aspek yang dimiliki oleh sebuah ponsel kelas flagship: menggunakan system-on-chip kencang, ukuran memori RAM dan internal yang luas, kamera yang dapat diandalkan, layar yang memukau, hingga sistem audio yang brilian.

dimensi asus zenfone 9

ketebalan asus zenfone 9

ASUS Zenfone 9 memiliki dimensi (panjang x lebar x tebal) 146.5 x 68.1 x 9.1 mm dengan bobot lebih kurang 169 gram. Dimensi dan bobot tersebut membuatnya sangat nyaman untuk digenggam. Pengoperasian dengan satu tangan pun penulis rasakan sangat mudah pada ponsel ini. Membuka berbagai aplikasi, mengetik pesan, mengambil foto, hingga merekam video dapat dilakukan secara cepat. Mungkin hanya beberapa kondisi tertentu saja penulis harus menggunakan dua tangan, seperti saat bermain gim.

tombol volume dan tombol daya asus zenfone 9

sim tray, usb-c, speaker asus zenfone 9

audio jack 3,5 mm asus zenfone 9

Satu lagi yang mungkin jarang diperhatikan, adalah kemudahan untuk membawa ponsel ini di dalam saku celana. Seringkali penulis merasa tidak nyaman mengantongi ponsel berukuran besar di dalam saku celana, karena terasa ada yang mengganjal saat sedang duduk. Kondisi tersebut penulis tidak temukan pada Zenfone 9, dimana dengan dimensinya yang ringkas membuatnya mudah untuk disimpan dalam saku celana.

Peforma tinggi, pengoperasian mulus

System-on-chip racikan Qualcomm, Snapdragon 8 Gen 1+ yang tertanam pada ASUS Zenfone 9 memang jadi jaminan bahwa ponsel mungil ini mampu menghadirkan performa kencang. Hal ini bisa dibuktikan dengan beberapa hal. Pertama, dari hasil pengujian benchmark sintetis yang penulis lakukan. Ponsel ini dengan mudah mendapatkan skor lebih dari satu juta pada aplikasi Antutu versi 9.4.6. Sedangkan pada aplikasi Geekbench versi 5.4.4, ponsel ini mencatatkan angka 1.320 untuk single core dan 4.275 untuk multi core. Terakhir, penulis juga mengujinya menggunakan aplikasi 3DMark, dimana ponsel ini mendapatkan skor 2.808 pada mode Wild Life Extreme.

benchmark asus zenfone 9

benchmark asus zenfone 9

benchmark asus zenfone 9

Selain mengujinya dengan aplikasi benchmark sintetis, penulis juga menguji performa ponsel ini dengan bermain gim. Kali ini, penulis hanya memainkan dua gim yang penulis sering mainkan saja: Mobile Legends: Bang Bang dan Call of Duty: Mobile. Dengan pengaturan grafis mentok rata kanan, kedua gim tersebut dapat penulis jalankan dengan sangat mulus. Bahkan bermain lebih dari dua ronde permainan pun, tidak terasa adanya penurunan performa yang ditandai dengan lag ataupun frame drop.

mobile gaming asus zenfone 9

Terakhir soal performa, tentunya erat kaitannya dengan pengoperasian dari ponsel ini sehari-hari. Meskipun varian yang penulis miliki adalah varian dengan memori RAM 6 GB dan media penyimpanan interal 128 GB, ponsel ini tetap menyajikan navigasi yang mulus selama penulis menggunakannya. Membuka aplikasi, menelusuri menu, hingga berpindah-pindah aplikasi dapat penulis lakukan secara mulus dan lancar menggunakan navigasi gestur. Ya, untuk pertama kalinya di ponsel Android, penulis mengganti model navigasi, dari navigasi menggunakan tombol di bagian bawah layar, menjadi navigasi gestur. Hanya dengan menyapu layar dari sisi tertentu, penulis dapat mengoperasikan ponsel ini jauh lebih seamless.

Colok atau nirkabel? Semua ada!

Konektivitas yang ada pada ASUS Zenfone 9 terbilang sangat lengkap. Buat kamu pencinta "colok-colok" menggunakan kabel, tersedia sebuah port USB-C yang dapat digunakan untuk mengisi daya ponsel ini ataupun untuk menyolok headset yang kompatibel dengan USB-C. Kamu juga dapat menggunakan USB-C ini untuk menyambungkan ponsel ini dengan perangkat lain, misalnya dengan laptop ataupun flash drive on-the-go. Sayangnya, USB-C pada ponsel ini belum mendukung fitur video out ya, sehingga kamu belum bisa menampilkan gambar di layar eksternal ataupun televisi menggunakan USB-C - HDMI.

audio asus zenfone 9

Masih soal "colok-colok", ada satu nih fitur yang sudah cukup langka ditemukan pada ponsel masa kini, terutama di kelas flagship. Fitur yang penulis maksud adalah keberadaan audio jack 3,5 mm. Kenikmatan memakai headset kabel memang tiada tara, setuju gak? Penulis sendiri masih lebih sering menggunakan headset kabel ketika sedang berada di rumah atau kantor, kenapa? Soalnya, kualitas suara yang dihasilkan oleh headset kabel bisa dibilang lebih baik jika dibandingkan dengan headset nirkabel di rentang harga yang sama. Apalagi kalau untuk bermain gim, terkadang headset nirkabel dengan harga terjangkau pastinya akan ada delay.

Tapi kalau kamu lebih menyukai pakai headset nirkabel, ponsel ini juga sudah dilengkapi Bluetooth 5.2 yang mendukung beragam codec terkini, termasuk Qualcomm aptX, aptX HD, dan aptX Adaptive. Jika kamu memiliki headset nirkabel yang mendukung fitur dan codec tersebut, tentunya kualitas suaranya akan terdengar lebih optimal. Selain itu, ponsel ini juga sudah mendukung konektivitas Wi-Fi 6E dengan dukungan dual band dan Wi-Fi Direct. NFC juga tersedia di ponsel ini, jadi buat kamu yang sering mengecek atau mengisi saldo e-money seperti penulis, tentunya aman ya!

Kamera belakangnya cuma dua, tapi semuanya fungsional

Kamera merupakan salah satu fitur yang penulis sering pakai nih. Ntah itu untuk iseng "jepret-jepret", ataupun merekam klip video untuk jadi bahan bikin konten. Tidak seperti kebanyakan ponsel masa kini yang mengusung tiga kamera atau lebih, ASUS Zenfone 9 memilih untuk menghadirkan dua kamera saja di bagian belakang: kamera utama 50 megapiksel dengan sensor Sony IMX766 yang dilengkapi dengan 6-axis gimbal stabilizer serta kamera sekunder 12 megapiksel dengan lensa ekstra lebar Sony IMX363.

sistem kamera asus zenfone 9

Meskipun cuma dua kamera, namun kemampuan keduanya tidak bisa kamu anggap remeh, lho. Buktinya, penulis sangat puas bisa memotret berbagai gambar yang apik, baik di siang ataupun malam hari menggunakan kamera utamanya. Sedangkan untuk kamera sekundernya juga tidak kalah oke, meskipun hasilnya ya tentu tidak sebaik kamera utamanya. Namun kamera sekunder tersebut juga berfungsi sebagai kamera makro, yang bisa menangkap objek hingga sedekat 4 sentimeter.

Kamera utama - Siang


kamera utama asus zenfone 9

kamera utama asus zenfone 9

kamera utama asus zenfone 9

Kamera sekunder (ekstra lebar) - Siang


kamera ekstra lebar asus zenfone 9

kamera ekstra lebar asus zenfone 9

kamera ekstra lebar asus zenfone 9

Kamera utama - Malam (dengan mode malam)


foto malam asus zenfone 9

foto malam asus zenfone 9

foto malam asus zenfone 9

Kamera sekunder (ekstra lebar) - Malam (dengan mode malam)


foto malam asus zenfone 9

foto malam asus zenfone 9

foto malam asus zenfone 9

Untuk kamera depan, penulis sih tidak banyak komplain, soalnya jarang pakai juga. Tapi kalau liat spesifikasinya sih, rasanya sudah cukup ya. Resolusi 12 megapiksel dengan sensor Sony IMX663 semestinya sudah cukup memadai untuk kebutuhan swafoto ataupun swavideo.


Berbicara soal video, kamera utama dari Zenfone 9 mampu merekam klip video hingga resolusi 8K 24 fps. Tapi ya siapa juga yang mau merekam dengan resolusi setinggi itu, apalagi hasilnya juga bisa dibilang kurang optimal dan kurang stabil. Menurut penulis, paling pas buat merekam itu di resolusi 4K 60 fps. Kualitas gambarnya bagus dan stabil. Dipakai buat merekam siang maupun malam masih oke. Sedangkan untuk perekaman video kamera depannya sudah mendukung resolusi 4K 30 fps. Buat yang ini sih penulis rasa sudah cukup sih untuk kebutuhan vlogging standar. Mohon maaf untuk hasil perekamannya penulis belum bisa tampilkan pada artikel ini ya, dikarenakan ukurannya yang cukup besar.

Baterainya awet, pengecasan cepat

Biasanya, daya tahan baterai menjadi momok terbesar untuk ponsel berukuran ringkas. Namun ternyata, ASUS Zenfone 9 mampu untuk menantang momok tersebut. Di tangan penulis, ponsel ini mampu bertahan dari 100% pada jam 6 pagi dan masih tersisa sekitar 30% pada jam 8 malam. Dengan catatan, penggunaan ini tanpa aktivitas main gim ya. Kalau dipakai main gim sih, sekitar jam 5 sore sudah sisa 30%. Menurut penulis, daya tahan seperti ini sudah awet sih. Hal ini mungkin berkat penggunaan Zen UI yang minim bloatware, sehingga tidak banyak fitur yang memakan daya baterai yang tidak diperlukan.

pengisian daya asus zenfone 9

Untuk pengecasannya sendiri, terbilang cukup cepat. Seringnya memang penulis mengecas saat sedang tidur malam, sehingga tidak terlalu menghitung berapa lama waktu pengecasannya. Namun pernah beberapa kesempatan, penulis melakukan pengecasan selama satu jam di sore hari. Hasilnya, selama satu jam tersebut, ponsel ini dapat terisi dayanya dari 30% menjadi 95%. Menurut penulis, ya ini cukup cepat sih, meskipun bukan yang paling cepat. Untuk pengecasan dari 0 hingga 100%, mungkin membutuhkan waktu lebih kurang satu jam 30 menit. Tidak lupa, dalam paket penjualannya ASUS menyediakan charger-nya ya. Jadi kamu tidak perlu pusing lagi beli charger pihak ketiga. Charger bawaannya tersebut sudah mendukung fitur pengisian daya cepat hingga 30 W.

Hal lainnya yang suka terlewat

ASUS Zenfone 9 masih memiliki beberapa keunggulan yang terkadang suka terlewat. Salah satunya adalah layar AMOLED dengan refresh rate hingga 120 Hz. Penulis sendiri memang tidak terlalu menyadari apakah layar yang sedang penulis lihat ini berada di refresh rate berapa, soalnya penulis juga tidak mengujinya juga. Pengaturan layarnya sendiri, penulis atur dalam posisi otomatis, dimana refresh rate akan berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Selama penggunaan, memang berasa lebih mulus saat bernavigasi pada ponsel ini. Selain itu, ponsel ini juga sudah dilengkapi dengan speaker berkonfigurasi stereo. Satu speaker berada di sisi bawah, dan satu lagi menyatu dengan earpiece di sisi atas. Kualitas suaranya sendiri bisa dibilang bagus, bass-nya berasa cukup menendang, keluaran suaranya pun cukup lantang. Buat nonton film atau main gim, speakernya bisa menambah keseruan kamu menonton dan bermain. Penulis sendiri sering memakai speaker pada ponsel ini untuk dengerin musik saat mandi.

fitur game genie asus zenfone 9

Nah, kamu juga tidak perlu takut buat dengerin musik saat mandi, soalnya ponsel ini sudah memiliki seritifkasi IP 68, yang artinya tahan air dan debu. Meskipun penulis tidak menyarankan kamu untuk nyemplungin ponsel ini ke dalam ember, tapi jika kena cipratan-cipratan air sedikit pas mandi sih masih aman kok. Kehujanan di tengah jalan pun tidak perlu khawatir ponsel kamu jadi rusak. Terakhir, sama seperti generasi sebelumnya, ponsel ini juga masih dilengkapi dengan fitur Game Genie yang dibawa dari seri ROG Phone. Dengan fitur ini, kamu bisa mengakses beberapa fitur yang dapat menunjang permainan. Seperti misalnya, mengganti mode performa, merekam permainan, menampilkan informasi, serta mematikan notifikasi dan panggilan suara.

Kesimpulan

Di kelas harganya, yakni Rp7.999.000, ASUS Zenfone 9 menjadi pilihan yang sangat menarik untuk kamu yang mengidam-idamkan ponsel berdimensi ringkas, berbobot ringan, dan memiliki spesifikasi kelas flagship. Rasanya penulis belum menemukan penawaran lain yang lebih menggiurkan yang masuk ke dalam tiga kategori tersebut. Buat kalian yang mau beli Zenfone 9, sudah bisa kalian dapatkan melalui partner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, dan ASUS Online Store.



Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition 
di Blog Widyanti Yuliandari

Comments

Popular posts from this blog

ASUS Luncurkan VivoBook Pro 14X OLED

Review ASUS ChromeBook Flip CM5500FD: Nyamannya Pakai Chrome OS

Pengalaman Mengganti Screen Guard di Pusat Perbaikan vivo