MediaTek Jadi Chipset Paling Populer di Tiongkok

Tiongkok merupakan salah satu pasar ponsel pintar terbesar di dunia. Memiliki populasi lebih dari satu milyar individu, tentunya bisa dibilang pasar ponsel Tiongkok dapat mewakili tren industri ponsel pintar di masa yang akan datang. Salah satunya adalah SoC (system on a chip) yang digunakan oleh para produsen ponsel pintar. Memasukki akhir semester pertama di tahun 2022, CINNO Research, sebuah firma analisis data, telah mempublikasikan sebuah laporan yang berisikan vendor SOC terbesar untuk kuartal pertama 2022 di Tiongkok.


top 5 smartphone soc vendor ranking tiongkok q1 2022
Gambar dari gizmochina.com.


Berdasarkan laporan yang bisa dilihat pada tabel di atas, MediaTek memimpin klasmen vendor SoC terbesar di Tiongkok untuk kuartal pertama di tahun 2022 dengan volume pengiriman hingga 30,7 juta unit. Menyusul di tempat kedua, ada Qualcomm yang menjadi SoC favorit warganet Indonesia dengan volume pengiriman hingga 26,7 juta unit. Sedangkan di tempat ketiga, Apple menyusul dengan volume pengiriman hingga 12 juta unit. Posisi keempat dan kelima diisi oleh Hisilicon dan UNISOC yang masing-masing memiliki volume pengiriman hingga 2,5 dan 1,9 juta unit.

Jika dibandingkan dengan kuartal keempat di tahun 2021, pertumbuhan MediaTek menjadi pertumbuhan yang paling tinggi dengan quarter on quarter hingga 22,6%. Sedangkan Qualcomm sendiri juga memiliki pertumbuhan yang cukup baik, hingga 13,1 %. Tiga posisi selanjutnya, yaitu Apple, Hisilicon, dan UNISOC mencatatkan pertumbuhan negatif dengan masing-masing minus sebesar -35% untuk Apple, -18% untuk Hisilicon, dan -26,4% untuk UNISOC.

Melihat laporan dari CINNO Research ini, terbukti bahwa SoC andalan MediaTek saat ini, yakni Dimensity Series, bisa meraih hati para pengguna Android. Selain menawarkan performa yang baik, SoC tersebut juga sudah dibekali dengan konektivitas 5G yang belakangan ini sedang naik daun, meskipun di Indonesia sendiri jangkauannya masih minim. Apalagi, MediaTek sedang fokus untuk menyuplai SoC kelas midrange yang biasanya memiliki ceruk pasar terbesar. Bukan tidak mungkin ke depannya market share yang dimiliki oleh MediaTek akan tumbuh lebih tinggi lagi.


Sedangkan untuk Qualcomm sendiri, mereka akan fokus untuk SoC kelas flagship untuk beberapa waktu ke depan. Hal ini dikarenakan adanya chip shortage yang membuat mereka kesulitan untuk memproduksi SoC kelas entry level dan midrange. Dengan adanya perubahan strategi ini, diprediksi kita akan lebih banyak menemukan ponsel pintar Android kelas entry level dan midrange yang diperkuat oleh SoC buatan MediaTek.

Comments

Popular posts from this blog

ASUS Luncurkan VivoBook Pro 14X OLED

Review ASUS ChromeBook Flip CM5500FD: Nyamannya Pakai Chrome OS

Pengalaman Mengganti Screen Guard di Pusat Perbaikan vivo